Kisah islamiah hadir kembali dengan sajian tentang Rasulullah SAW yang melihat wujud asli Malaikat Jibril.
Bacaan islami, khusus untuk kaum muslimin dan muslimat, agar makin meningkat rasa iman dan takwa kita semua kepada Allah SWT.
Perasaan
takut, cemas dan bahagia, mungkin itulah yang dirasakan Rasululah SAW
di Gua Hira setelah melihat Malaikat Jibril dan menerima wahyu.
Sesampainya di rumah pun beliau tetap gemetar. Namun itulah amanat Allah SWT. Tugas dakwahpun dimulai.
Kisahnya.
Sebelum
menerima wahyu, Nabi SAW sering bermunajat kepada Allah SWT dan menjauhi
keramaian, dan Gua Hira lah yang selalu beliau kunjungi pada malam
hari. Dan di gua itu pula Rasul akhirnya menerima wahyu yang pertama.
Setelah menerima wahyu, beliau memutuskan untuk kembali ke Makkah.
Ketika itu, saat perjalanan pulang, suasana alam sekitarnya begitu
berbeda. Nabi Muhammad SAW merasakan bahwa semua makhluk berbicara dan
mengucapkan selamat kepada beliau karena menjadi nabi yang terakhir.
Sungguh
luar biasa, diluar nalar, diluar pikiran manusia biasa, bahwa ada
seseorang yang mampu mendengar pembicaraan makhluk lain selain manusia.
Contoh mukjizat Rasulullah SAW adalah pada postingan beberapa bulan yang lalu dengan judul Dialog Rasulullah SAW dengan Gunung.
Hal yang demikian bukanlah hal sulit bagi Allah dan Rasulnya untuk berbicara dengan benda mati seperti gunung itu.
lanjut lagi..
Badan Gemetar.
Rasulullah dibuat terkejut dengan apa yang dilihat dan didengar dan juga terdengar gemuruh suara dari langit.
Malaikat Jibril yang menampakkan dirinya dalam bentuk aslinya berkata kepada Rasululah SAW,
"Muhammad! Engkau adalah utusan Allah dan aku adalah Malaikat Jibril!"
Setelah
menampakkan diri, malaikat itu kemudian menghilang dari pandangan
Rasulullah SAW. Beliaupun bergegas menuruni gunung dan langsung menuju
rumahnya.
Sesampainya
di rumah, Khadijah sangat terkejut telah mendapati suaminya dalam
keadaan ketakutan dan gelisah seperti itu. Suaminya terlihat tidak mampu
berbicara dan bergemetar. Rasulullah berulangkali berkata kepada
istrinya,
"Selimuti aku! Selimuti aku!"
Khadijah pun membantu beliau ke tempat tidur dan menyelimutinya. Rasulullah memutuskan untuk beristirahat sejenak.
Ketika sudah merasa tenang, beliau menceritakan apa yang terjadi kepada istrinya satu persatu.
Beliau menambahkan,
"Aku takut Khadijah! Aku takut sesuatu yang berbahaya akan menimpaku."
Sebagai istri, Khadijah berusaha menenangkan suaminya.
"Apa yang perlu ditakutkan?" Jamgan khawatir, Allah SWT tidak akan pernah mempermalukan seorang hamba sepertimu," ucap Khadijah.
Sungguh Khadijah itu seorang istri yang sangat luhur budi pekertinya serta taat suami.
Dukungan Istri.
Rasulullah SAW
baru saja diberi tugas berat. Jadi, ketakutan yang beliau rasakan itu
adalah wajar dan bisa dimengerti. Melihat suaminya sudah tenang,
Khadijah bertutur lagi,
"Engkau selalu
menyampaikan kebenaran, semua orang mempercayaimu. Engkau bersikap baik
kepada semua orang. Dari hal itu, aku mengharapkan engkaulah nabi yang
ditunggu-tunggu itu,"ucap Khadijah menenangkan suaminya.
Rasulullah pun menjadi lebih tenang hatinya. Dukungan dari Khadijah membuatnya merasa jauh lebih baik.
Khadijah
selalu yakin suaminya akan menjadi seorang nabi. Ia pun memikirkan
siapa orang yang tepat untuk mendapatkan berita itu pertama kali. Pada
saat itulah nama Waraqah yang muncul pertama di benak Khadijah.
Waraqah adalah
seorang yang sudah tua, penglihatannya pun terganggu, tapi Waraqah masih
bisa menerjemahkan berbagai kejadian dengan baik.
Khadijah dan
Rasulullah SAW akhirnya menemui Waraqah. Mereka hanya bisa berbagi
rahasia semacam itu dengan orang bijak seperti Waraqah.
Dukungan Waraqah.
Nabi pun menceritakan semua peristiwa yang dialami.
Waraqah
mendengarkan dengan penuh perhatian dan kebahagiaan pun terpancar dari
raut wajah laki-laki bijak itu. Ketika Rasulullah SAW selesai bercerita,
Waraqah berkata,
"Malaikat yang kau lihat itu adalah Jibril. Dan kaulah nabi yang ditunggu-tunggu itu."
Nabi pun dengan
tenang mendengarnya, sebab ucapan Waraqah memang berdasarkan pengalaman
dan pengetahuannya dari kitab-kitab yang pernah dibacanya.
"Aku
berharap bisa menjadi muda saat kau mengajak orang-orang ke ajaran yang
benar ini. Dan aku berharap, bisa bersamamu serta membantumu saat
orang-orang mengusirmu dari Makkah," tutur Waraqah dengan lembut.
Rasulullah pun terkejut dan bertanya,
"Mengapa mereka akan mengusirku dari Makkah?" tanya Rasulullah SAW.
Dengan bijak Waraqah menjawab,
"Dalam setiap
masa selalu ada orang jahat. Mereka akan memperlakukanmu dengan buruk.
Mereka akan menuduhmu sebagai tukang sihir dan mereka akan mengusirmu
dari Makkah. Kalau saat itu akau masih diberi umur panjang, aku pasti
akan membantumu dan mendukungmu," jelas Waraqah.
Setelah
menjawab pertanyaan Nabi Muhammad SAW, Waraqah kemudian berdiri dan
membungkukkan badan lalu mencium kening Rasulullah SAW, Ia begitu sangat
bahagia karena bisa bertemu dengan nabi akhir zaman yang akan
mengajarkan kebenaran dan mencegah kemungkaran.
Dukungan, kasih
sayang dari istrinya Khadijah dan seorang ahli kitab Waraqah sangat
menentramkan hatinya. Dakwah pun dimulai, hingga saat ini ajaran Nabi
Muhammad masih langgeng, kita imani kerasulannya, dialah utusan Allah,
Nabi terakhir yang diturunkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar