Rabu, 11 Juli 2012

Rasulullah Sangat Sayang Terhadap Kucing





Didalam perkembangan peradaban Islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam setiap nafas dan gerak geliat perkembangan Islam.

Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala Nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduriMueeza dari jubahnya. 

Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda,

”Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada dilantai.” (HR. Bukhari)

Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.

Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Keistimewaan dari Kucing

Fakta Ilmiah 1 : 



Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri.  Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta Ilmiah 2 :



Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.

Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah:
  1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
  2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
  3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
  4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
  5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.



Komentar Para Dokter Peneliti
  • Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. 
  • Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
  • Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
  • Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
  • Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
  • Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
  • Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
  • Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Fakta Ilmiah 3 :

Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.

Fakta Ilmiah Tambahan :

Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.



Sisa makanan kucing hukumnya suci.



Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.


Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata,

“Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur.  Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Sumber 
Rasulullah Saw bersabda,

“Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing kesayangannya.

Sumber : disini

Wujud Asli Malaikat Jibril

Kisah islamiah hadir kembali dengan sajian tentang Rasulullah SAW yang melihat wujud asli Malaikat Jibril.
Bacaan islami, khusus untuk kaum muslimin dan muslimat, agar makin meningkat rasa iman dan takwa kita semua kepada Allah SWT.


Perasaan takut, cemas dan bahagia, mungkin itulah yang dirasakan Rasululah SAW di Gua Hira setelah melihat Malaikat Jibril dan menerima wahyu.

Sesampainya di rumah pun beliau tetap gemetar. Namun itulah amanat Allah SWT. Tugas dakwahpun dimulai.


Kisahnya.

Sebelum menerima wahyu, Nabi SAW sering bermunajat kepada Allah SWT dan menjauhi keramaian, dan Gua Hira lah yang selalu beliau kunjungi pada malam hari. Dan di gua itu pula Rasul akhirnya menerima wahyu yang pertama. Setelah menerima wahyu, beliau memutuskan untuk kembali ke Makkah. Ketika itu, saat perjalanan pulang, suasana alam sekitarnya begitu berbeda. Nabi Muhammad SAW merasakan bahwa semua makhluk berbicara dan mengucapkan selamat kepada beliau karena menjadi nabi yang terakhir.


Sungguh luar biasa, diluar nalar, diluar pikiran manusia biasa, bahwa ada seseorang yang mampu mendengar pembicaraan makhluk lain selain manusia.

Contoh mukjizat Rasulullah SAW adalah pada postingan beberapa bulan yang lalu dengan judul Dialog Rasulullah SAW dengan Gunung.
Hal yang demikian bukanlah hal sulit bagi Allah dan Rasulnya untuk berbicara dengan benda mati seperti gunung itu.


lanjut lagi..

Badan Gemetar. 
Rasulullah dibuat terkejut dengan apa yang dilihat dan didengar dan juga terdengar gemuruh suara dari langit.
Malaikat Jibril yang menampakkan dirinya dalam bentuk aslinya berkata kepada Rasululah SAW,
"Muhammad! Engkau adalah utusan Allah dan aku adalah Malaikat Jibril!"
Setelah menampakkan diri, malaikat itu kemudian menghilang dari pandangan Rasulullah SAW. Beliaupun bergegas menuruni gunung dan langsung menuju rumahnya.


Sesampainya di rumah, Khadijah sangat terkejut telah mendapati suaminya dalam keadaan ketakutan dan gelisah seperti itu. Suaminya terlihat tidak mampu berbicara dan bergemetar. Rasulullah berulangkali berkata kepada istrinya,

"Selimuti aku! Selimuti aku!"
Khadijah pun membantu beliau ke tempat tidur dan menyelimutinya. Rasulullah memutuskan untuk beristirahat sejenak.


Ketika sudah merasa tenang, beliau menceritakan apa yang terjadi kepada istrinya satu persatu.

Beliau menambahkan,
"Aku takut Khadijah! Aku takut sesuatu yang berbahaya akan menimpaku."
Sebagai istri, Khadijah berusaha menenangkan suaminya.
"Apa yang perlu ditakutkan?" Jamgan khawatir, Allah SWT tidak akan pernah mempermalukan seorang hamba sepertimu," ucap Khadijah.
Sungguh Khadijah itu seorang istri yang sangat luhur budi pekertinya serta taat suami.


Dukungan Istri.

Rasulullah SAW baru saja diberi tugas berat. Jadi, ketakutan yang beliau rasakan itu adalah wajar dan bisa dimengerti. Melihat suaminya sudah tenang, Khadijah bertutur lagi,
"Engkau selalu menyampaikan kebenaran, semua orang mempercayaimu. Engkau bersikap baik kepada semua orang. Dari hal itu, aku mengharapkan engkaulah nabi yang ditunggu-tunggu itu,"ucap Khadijah menenangkan suaminya.
Rasulullah pun menjadi lebih tenang hatinya. Dukungan dari Khadijah membuatnya merasa jauh lebih baik.


Khadijah selalu yakin suaminya akan menjadi seorang nabi. Ia pun memikirkan siapa orang yang tepat untuk mendapatkan berita itu pertama kali. Pada saat itulah nama Waraqah yang muncul pertama di benak Khadijah. 

Waraqah adalah seorang yang sudah tua, penglihatannya pun terganggu, tapi Waraqah masih bisa menerjemahkan berbagai kejadian dengan baik.
Khadijah dan Rasulullah SAW akhirnya menemui Waraqah. Mereka hanya bisa berbagi rahasia semacam itu dengan orang bijak seperti Waraqah.


Dukungan Waraqah.

Nabi pun menceritakan semua peristiwa yang dialami.
Waraqah mendengarkan dengan penuh perhatian dan kebahagiaan pun terpancar dari raut wajah laki-laki bijak itu. Ketika Rasulullah SAW selesai bercerita, Waraqah berkata,
"Malaikat yang kau lihat itu adalah Jibril. Dan kaulah nabi yang ditunggu-tunggu itu."
Nabi pun dengan tenang mendengarnya, sebab ucapan Waraqah memang berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya dari kitab-kitab yang pernah dibacanya.


"Aku berharap bisa menjadi muda saat kau mengajak orang-orang ke ajaran yang benar ini. Dan aku berharap, bisa bersamamu serta membantumu saat orang-orang mengusirmu dari Makkah," tutur Waraqah dengan lembut.

Rasulullah pun terkejut dan bertanya,
"Mengapa mereka akan mengusirku dari Makkah?" tanya Rasulullah SAW.


Dengan bijak Waraqah menjawab,

"Dalam setiap masa selalu ada orang jahat. Mereka akan memperlakukanmu dengan buruk. Mereka akan menuduhmu sebagai tukang sihir dan mereka akan mengusirmu dari Makkah. Kalau saat itu akau masih diberi umur panjang, aku pasti akan membantumu dan mendukungmu," jelas Waraqah.


Setelah menjawab pertanyaan Nabi Muhammad SAW, Waraqah kemudian berdiri dan membungkukkan badan lalu mencium kening Rasulullah SAW, Ia begitu sangat bahagia karena bisa bertemu dengan nabi akhir zaman yang akan mengajarkan kebenaran dan mencegah kemungkaran. 

Dukungan, kasih sayang dari istrinya Khadijah dan seorang ahli kitab Waraqah sangat menentramkan hatinya. Dakwah pun dimulai, hingga saat ini ajaran Nabi Muhammad masih langgeng, kita imani kerasulannya, dialah utusan Allah, Nabi terakhir yang diturunkan. 

Sumber : 01